Kamis, 12 April 2018

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH


1.Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Hijrah dalam Islam memiliki dua pengertian. Yang pertama yaitu  meninggalkan segala macam perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah Swt. Yang kedua adalah  berpindah dari suatu negeri ke negeri lain karena di negeri asalnya umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman, dan kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Berpindah ke negeri lain tersebut untuk memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Hijrah tersebut seperti yang dilakukan oleh   Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam dan para sahabatnya dalam rangka menyelamatkan iman dan Islam serta membangun peradaban baru di tempat baru yaitu dari Mekkah ke Madinah.
Setelah Nabi Muhammad saw berdakwah secara terang-terangan, hantaman dan siksaan dari kafir Quraisy mulai meningkat. Kaum kafir Quraisy tidak senang melihat Islam makin berkembang. Mereka terus menerus memusuhi umat Islam dengan cara mengancam, menyiksa dan menghina. Berbagai cara dilakukan kafir Quraisy agar Nabi tidak meneruskan dakwahnya. Usaha-usaha pembunuhan terhadap Nabi dan pengikutnya terus digalakkan. Melihat keadaan itu, Nabi Muhammad SAW berpendapat bahwa Makkah tidak dapat lagi diandalkan sebagai pusat dakwah Islam. 
Demi keselamatan Rasulullah dan umat Islam, Allah Swt memerintahkan Nabi untuk hijrah ke Madinah. Maka, Nabi pun melaksanakan Hijrah ke Madinah. Rencana hijrah Nabi Muhammad saw  didengar oleh kafir Quraisy. Kaum Quraisy pun akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Namun, mereka tidak berhasil, karena Rasulullah sudah pergi terlebih dahulu.
 2.Fase Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah
Dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad Saw melalui beberapa fase atau tahapan. Perjalanan hijrah dimulai pada tanggal 26 Safar, ditengah malam buta Nabi Muhammad Saw keluar rumah tanpa diketahui para pengepung dari kalangan Quraisy. Pada saat itu Ali bin Abi Thalib diminta untuk menggantikan

posisi nabi Muhammad Saw ditempat tidur untuk mengelabui kaum Quraisy. Nabi Muhammad Saw menemui Abu Bakar  untuk keluar dari Mekkah dan keduanya sempat bersembunyi di Gua Tsur yang berdekatan dengan Mekkah selama tiga hari tiga malam. Kemudian pada tanggal 1 Rabiul Awal Nabi Muhammad Saw mulai meninggalkan Mekkah untuk melanjutkan perjalanan ke Madinah yang penuh liku-liku.
Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah Saw  singgah di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana beliau membangun sebuah masjid dan diberi nama Masjid Quba. Masjid ini menjadi masjid pertama dalam sejarah Islam. Perjalanan lalu dilanjutkan dan Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kedatangan beliau telah dinanti-nanti masyarakat Madinah dan sambut oleh warga Madinah dengan penuh suka cita diiringi dengan sya’ir penyambutan yang sangat populer di masyarakat kita, yaitu “Thola’al Badru ‘Alaina”.

Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Madinah

Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Madinah
Sejak hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa. Dakwah Rasulullah SAW  ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) dan orang-orang yang belum masuk Islam. Dakwah kepada umat Islam bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa.
 Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah. Sedangkan  dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat.
Strategi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam dakwah menyebarkan agama Islam antara lain:
1. Membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah
Membangun masjid ini merupakan usaha pertama Nabi Muhammad SAW  dalam membentuk masyarakat Islam Madinah. Masjid yang pertama dibangun Nabi di Madinah adalah masjid Nabawi yang dibangun pada bulan Rabiulawal 1 Hijriah (September 622 SM).  Fungsi masjid di zaman Rosulullah SAW adalah sebagai berikut :


2. Membangun ekonomi rakyat dengan membangun pasar yang tidak jauh dari masjid.
Untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dalam menyebarkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mendirikan pasar yang lokasinya tidak jauh dari masjid Nabawi. Pasar yang dibangun dimaksudkan sebagai langkah untuk mendidik umat bagaimana ajaran Islam mengatur roda perekonomian dengan begitu adilnya. Pasar tersebut telah merubah sistem pasar Yahudi yang ada pada saat itu. Dengan kehadiran pasar yang menganut sistem perekonomian Islam disambut hangat oleh masyarakat Madinah karena mampu menyuguhkan sistem perekonomian yang menguntungkan semua pihak, jauh dari riba dan keserakahan.  Pasar Madinah inilah yang kemudian menjadi urat nadi perekonomian negara Islam yang pertama, yang berpusat di Madinah.

3.Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar
Nabi Muhammad SAW dalam hijrahnya ke Madinah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Muhajirin adalah orang-orang Islam dari kota Mekkah yang juga ikut berhijrah ke Madinah bersama dengan Nabi  Muhammad SAW , sedangkan kaum Anshar adalah kaum yang menerima kedatangan umat Islam di Madinah. Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar agar mereka dapat saling membantu dan mengasihi satu sama lain.

Kaum Muhajirin meninggalkan semua harta benda di kota Mekkah untuk hijrah bersama nabi ke Madinah sehingga sangat membutuhkan bantuan dari kaum Anshar untuk memulai hidup baru. Persaudaraan ini juga akan membentuk suatu solidaritas antara kedua kaum tersebut yang nantinya sangat penting bagi perjuangan umat Islam.


4. Piagam Madinah
Piagam Madinah ini merupakan produk Undang-undang hasil kompromi antara umat Islam dengan non-Muslim di Madinah, yang digunakan sebagai dasar hidup dan aturan yang harus dipatuhi bersama antar pihak yang terkait. Atas kesuksesan ini, Piagam Madinah dijadikan sebagai Dasar Toleransi Beragama. Inilah yang menginsipirasi umat Islam hari ini untuk tetap menjaga toleransi umat Beragama.

Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Madinah

Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Madinah
Nabi Muhammad berdakwah dengan keteladanan. Sebelum beliau menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali teladan yang dapat kita ambil dari perjuangan nabi Muhammad selama berdakwah menyebarkan ajaran Islam di Madinah, diantaranya:
a. Menciptakan jalinan persaudaraan
Dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa sesama muslim itu seperti saudara.  Seperti dalam hadis nabi Muhammad SAW bersabda “Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari Kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari Kiamat.” (HR. Muslim, 4677).
b.Toleransi antar umat beragama
Dengan mempersaudarakan antar umat Islam (Anshar dan Muhajirin), begitu pula dengan umat non-Muslim dengan piagam Madinah, maka suasana Kota Madinah menjadi kota yang aman, damai, dan penduduknya saling bekerjasama.
c.Semangat berjuang yang tak kenal lelah
Hijarah dari Kota Makkah ke Madinah yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad saw adalah perjalanan yang sulit, bahkan mengancam nyawa. Itu menunjukkan, Rasulullah saw adalah sosok yang hidupnya dipenuhi dengan semangat juang yang tak kenal lelah.



PROFIL

NAMA    : FITRI LIDHINILAH ALAMAT  : PABEAN PADUKUHAN KERATON PEKALONGAN HOBI    : MEMBACA KOMIK                       MOTTO   : JADI...